Suara aneh seperti bunyi terompet terdengar
di langit Amerika dan Eropa. Heboh, berbagai kalangan pun bertanya-tanya. Namun
ternyata para ilmuwan telah meneliti fenomena yang disebut dengan ‘The Hum’
itu. Berbagai teori pun berhasil dipaparkan.
Bagi sebagian peneliti, The Hum mungkin
bersumber dari gelombang suara yang dihasilkan peralatan berat. Hal ini dapat
dilihat dari kasus kota Kokomo, Indiana, yang merupakan kota industri. Para
peneliti mencurigai sepasang kipas angin raksasa di pabrik Daimler Chrysler dan
kompresor udara di pabrik milik Haynes International. Sedangkan dalam kasus
Bristol, para peneliti mencurigai suara dengungan datang dari pabrik-pabrik di
Avonmouth.
“Teori lain menyebutkan sumber dengungan
adalah pesawat yang sedang terbang. Konon ketika terjadi peristiwa 11 September
2001 yang menghancurkan gedung WTC di Amerika, suara dengungan tersebut
berhenti selama beberapa hari. Pada saat peristiwa tersebut terjadi, otoritas
penerbangan Amerika memang melarang semua pesawat untuk terbang selama beberapa
hari,” kata Sam yang juga penulis buku Enigma 2 itu dalam blognya.
Menurut Dr Joe Elder dan CK Chou dari
Motorola Florida Research Laboratories, suara itu berasal dari radiasi
Radiofrequency (RF). Manusia memang bisa menangkap suara berfrekuensi rendah,
namun syaratnya ia harus bisa mendengar gelombang akustik frekuensi tinggi
dalam jangkauan KHz dan penyebaran pancaran RF harus berada dalam jangkauan
MHz.
Sam mengungkapkan ada juga ilmuwan yang
menghasilkan teori Simponi ruang Angkasa soal suara itu. Teori ini pertama kali
dirilis di situs space.com pada bulan Maret 2000. Seperti berkompetisi dengan
pancaran bintang dan benda angkasa lainnya, bumi sesungguhnya bernyanyi seperti
burung kenari, mengeluarkan suara dengungan yang konstan dengan notasi-notasi
yang tidak terhitung banyaknya. Jika suaranya beberapa oktaf lebih tinggi, maka
suara itu akan dapat terdengar oleh telinga manusia, bahkan dapat menenggelamkan
suara ribut dari ratusan suara talk show televisi.
Kiwamu Nishida dari institut penelitian gempa
bumi universitas Tokyo bersama rekan-rekannya telah menganalisa data seismik 10
tahun dan menemukan kesamaan antara gelombang seismik dengan gelombang suara
yang sama di atmosfer. Menurut Kiwawu dkk, gelombang suara yang tidak dapat
didengar telinga manusia itu memantul-mantul di antara atmosfer dan permukaan
bumi yang kemudian menciptakan gelombang-gelombang suara di dalam perut bumi.
“Nah, karena planet Mars dan Venus adalah
juga planet yang padat dengan atmosfer, maka kemungkinan gelombang suara yang
sama juga tercipta di dua planet tersebut. Ini mengakibatkan terciptanya
simphoni alam semesta,” tuturnya.
Pada Agustus 2009 di Journal Geophysical
Research Letters, sekelompok peneliti mengaku telah berhasil memecahkan misteri
ini. Menurut mereka, suara dengungan dihasilkan oleh benturan gelombang laut,
namun bukan gelombang laut yang memecah pantai seperti yang kita kenal. Gelombang
yang dimaksud adalah gelombang laut yang berbenturan dengan dasar samudera. Dan
menurut mereka, pantai Pasifik di Amerika Utara adalah sumber dengungan
terkuat.
Menurut penelitian itu, suara dengungan
tercipta ketika dua gelombang berfrekuensi sama, namun berbeda arah dan
bertemu. Mereka lalu saling berbenturan dan menciptakan gelombang tekanan
tertentu yang kemudian bergerak dengan kecepatan tinggi ke arah dasar Samudera.
“Ketika ia mencapai dasar samudera, gelombang itu akan menabrak bebatuan dan
menyebabkan vibrasi yang menghasilkan suara berfrekuensi rendah,” paparnya.
Meski teori-teori di atas bisa menjelaskan
sumber suara dengungan tersebut, namun misteri yang belum terjawab adalah
mengapa telinga manusia dapat menangkap suara dengungan itu. Pertanyaan ini
kemudian dijawab oleh seorang Dokter Cambridge bernama David Baguley. Menurut
Sam, David mengatakan bahwa suara ini dapat terdengar oleh seseorang ketika
telinganya menjadi over sensitif.
Sam mengatakan, dengan demikian ada dua jenis
teori terkait suara misterius itu. Teori pertama menjelaskan sumber suara
dengungan tersebut. Apakah dari mesin-mesin pabrik, Radiofrequency, simphoni
alam semesta atau benturan ombak. Menurut Sam, sepertinya semuanya bisa diterima
dan masuk akal. Sam percaya bahwa suara dengungan itu bisa berasal dari
berbagai sumber. Sedangkan teori kedua yang diajukan David Baguley menjelaskan
alasan mengapa sebagian orang dapat mendengar suara berfrekuensi rendah itu.
Penjelasan itu pun dapat diterima.
“Jadi bagi saya kasus dengungan misterius
bumi telah resmi terpecahkan!,” pungkasnya tegas.
Teori yang banyak sekali, kira-kira manakah
yang benar? Berikan pendapatmu ya!