IMUNOLOGI
“Imunoprofilaksis”
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah Imunologi ini dapat terselesaikan tepat waktu
dan tanpa hambatan yang berarti. Makalah ini mengenai Imunoprofilaksis dengan tujuan dapat membantu dalam mempelajari mata
kuliah Imunologi.
Akhirnya,
saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing dalam
penyusunan makalah ini hingga selesai. Sangat disadari bahwa makalah ini tak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapakan dari para pembaca demi perbaikan makalah
untuk selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin….
Makassar, 18
Mei 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Kata imun
berasal dari bahasa latin “imunitas” yang berarti pembebasan (kekebalan) yang
diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap
kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Sistem imun adalah
suatu sistem dalam tubh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang
dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan
benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racun yang masuk ke dalam tubuh.
Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut antibodi.
Imunisasi
adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa
penyakit tertentu. Imunisasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit lewat
peningkatan kekebalan tubuh seseorang.
I.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian imunorpofilaksis?
2. Menjelaskan fungsi imunoprofilaksis?
3. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi?
4. Menjelaskan jenis-jenis vaksin?
I.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisannya sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan
pengertian imunoprofilaksis.
2. Untuk menjelaskan fungsi imunoprofilaksis.
3. Untuk menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
4. Untuk menjelaskan jenis-jenis vaksin.
I.4
Manfaat Penulisan
Berdasarkan
tujuan penulisan di atas, maka manfaat penulisannya sebagai berikut :
1. Untuk menambah
pengetahuan mahasiswa mengenai imunoprofilaksis.
2. Untuk menambah
pengetahuan mengenai pembuatan makalah.
3. Sebagai salah satu bahan
referensi untuk pembelajaran selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Imunofilaksis
Imunofilaksis adalah pencegahan penyakit infeksi terhadap antibodi
spesifik. Selain itu juga, merupakan pencegahan penyakit melalui sistem imun dengan
tindakan mendapatkan kekebalan resistensi relatif terhadap infeksi
mikroorganisme yang patogen serta menimbulkan efek positif untuk pertahanan
tubuh dan efek negatif menimbulkan reaksi hipersensivitas.
.Imunisasi merupakan kemajuan besar dalam usaha imunoprofilaksis.
Imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit tertentu pada diri
seseorang dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah antigen yang dapat bersifat
aktif maupun inaktif yang berasal dari mikroorganisme ataupun racun yang
dilemahkan.
II.2 Fungsi Imunoprofilaksis
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit,
kekebalan terhadap penyakit dapat dipacu dengan pemberian imunostimulan
termasuk vaksinasi dan vitamin.
2. Mengurangi penularan suatu penyakit.
II.3 Jenis – Jenis Imunisasi
Pada dasarnya,
ada 2 jenis imunisasi, yaitu:
·
Imunisasi aktif adalah pemberian satu atau lebih
antigen agen yang infeksius pada seorang individu untuk merangsang sistem imun
untuk memproduksi antibodi yang akan mencegah infeksi. Antibodi dapat timbul
secara alami, tetapi paling sering sengaja diberikan. Antibodi dapat memberi
perlindungan seumur hidup atau perlindungan untuk sementara waktu. Beberapa
vaksin perlu diulangi pemberiannya pada interval tertentu.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam imunisasi aktif, yaitu:
- Perlu ada paparan (exposure) antigen
- Dapat alami (infeksi) atau buatan (vaksin)
- Perlu waktu untuk pembentukan
- Terbentuk kekebalan untuk jangka waktu yang lama terhadap
infeksi mendatang
·
Imunisasi pasif adalah adalah pemindahan antibodi yang
telah dibentuk yang dihasilkan oleh host lain. Antibodi ini dapat timbul secara
alami atau sengaja diberikan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam imunisasi pasif, yaitu:
- Tak perlu ada paparan (exposure) antigen
- Kekebalan humoral (antibodi)
- Dapat bersifat alami, terdiri dari: maternal mel.
Plasenta dan kolostrum.
- Dapat bersifat perolehan/buatan, terdiri dari antiserum dan
imunoglobulin.
II.4 Jenis – Jenis Vaksin
Beberapa jenis
vaksin dibedakan berdasarkan proses produksinya, antara lain:
a. Vaksin hidup (Live Attenuated Vaccine)
Vaksin terdiri
dari kuman atau virus yang dilemahkan, masih antigenik namun tidak patogenik.
Contohnya adalah virus polio oral. Oleh karena vaksin diberikan sesuai infeksi
alamiah (oral), virus dalam vaksin akan hidup dan berkembang biak di epitel
saluran cerna, sehingga akan memberikan kekebalan lokal. Sekresi IgA lokal yang
ditingkatkan akan mencegah virus liar yang masuk ke dalam sel tubuh.
b. Vaksin mati (Killed
vaccine/ Inactivated vaccine)
Vaksin mati
tidak jelas patogenik dan tidak berkembang biak dalam tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan pemberian beberapa kali.
c. Rekombinan
Susunan vaksin
ini (misal hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang patogen. Sintesis dari
antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel
penerima vaksin.
d. Toksoid
Bahan bersifat
imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. Pemanasan dan penambahan formalin
biasanya digunakandalam proses pembuatannya. Hasil pembuatan bahan toksoid yang
jadi disebut sebagai natural fluid plain toxoid dan merangsang terbentuknya
antibodi antitoksin. Imunisasi bakteriil toksoid efektif selama satu tahun.
Bahan ajuvan digunakan untuk merperlama rangsangan antigenik dan
meningkatkan imunogenesitasnya.
e. Vaksin Plasma DNA (Plasmid
DNA Vaccines)
Vaksin ini
berdasarkan isolasi DNA mikroba yang mengandun kode antigen yang patogen dan
saat ini sedang dalam perkembangan penelitian. Hasil akhir penelitian pada
binatang percobaan menunjukkan bahwa vaksin DNA (virus dan bakteri) merangsang
respon humoral dan seluar yang cukup kuat, sedangkan penelitian klinis pada
manusia saatini sedang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Imunoprofilaksis adalah pencegahan penyakit infeksi
terhadap antibodi spesifik.
2. Fungsi imunoprofilaksis yaitu meningkatkan kekebalan
tubuh terhadap penyakit dan mengurangi penularan penyakit.
3. Jenis-jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan imunisasi
pasif.
4. Jenis – jenis
vaksin yaitu vaksin hidup, vaksin mati, rekombinan, toksoid, dan vaksin plasma
DNA.
III.2 Saran
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Rahardjo,P.,Adi, (Tahun tidak tercantumkan), Imunoprofilaksis dan Imunoterapi,
Universitas Airlangga, Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Mikrobiologi Veteriner,
Laboratorium Virologi dan Imunologi.
2. Oen L.H. Majalah
Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta: PT.Kalbe Farma. 1990. h.58.
3. Bellanti, J.A. Penggunaan
Vaksin. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.1993. p. 553-560.
4. Bratawidjaja, Karnen Garna. Imunologi Dasar. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2009. p. 68.
5. M.William Schwartz. Pediatri.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1996. p.56.
0 Response to "MAKALAH IMUNOLOGI ( “Imunoprofilaksis” )"
Post a Comment