Dan sepertinya memang begitu,
aku akan selalu berada disini,
ditemani dengan mimpi-mimpi panjang yang terus berjejeran.
Tak mungkin ku melukiskan pelangi
dihadapanmu, sebab yang seharusnya terjadi adalah membawa sekokoh janji yang
akan mampu menciptakan keindahan-keindahan pada masa yang sepantasnya.
Akupun selalu percaya, bahwa kekuatan
iman tentulah menjadi kuncinya. Meski menjaganya, tentulah tak mudah. Tapi,
jika kita memulai semuanya ini untuk sebuah tujuan yang besar karena Allah,
kenapa kita mengatakan tak bisa untuk terus bertahan dalam ketundukan
kepada-Nya ?
Wahai hati..
Tetaplah pada kekokohanmu..
Bertahanlah disana hingga masa menjemput impian itu tiba dalam rentang waktu
yang tentu saja tak biasa.
Temankan dirimu dengan munajat-munajat
panjang yang tersusun manis di ujung-ujung malam. Menisbahkan yang terpendam
dalam larik-larik pelangi yang selalu indah untuk dikenang.
Maka biarlah setiap jejak itu menjadi
titk tolak untuk melangkah. Menuliskan syair-syair perjuangan yang panjang dan
tak berkesudahan, hingga membuyarkan mereka yang bernama gelisah dan jauh dari
kata tentram.
Tenanglah… karena keindahan itu akan
terasa manis kala kesabaran selalu berteman dengan keimanan..
0 Response to "Menjemput Impian"
Post a Comment