Oleh : Khairil OPS
Kutuliskan untukmu sebait puisi tentang kita
Tentang rasa yang tak pernah kumengerti akhirnya
Tentang cinta yang lahirkan makna di setiap kisah
Tentang dirimu yang terus mengendap dalam jiwa terindah
kau adalah Bidadari yang namanya tak pernah lagi kusebut
Namun tak pernah sedetikpun bisa terlupa
Kau Bidadari dengan wajah tak lagi pernah kutemui
Namun selalu saja nampak di pelupuk mata tanpa menjemui
Kau Bidadari yang tak pernah lagi kudengar berbisik rindu
Namun selalu saja membuatku ingin bertemu
sepanjang jalan kupungut patahan romansa yang terjejaki
kukumpulkan luruhan cahaya dan kutandai jejak Hati
ku bongkar cuaca, hanya cinta, hanya rasa di hati
Kau meninggalkan semua dalam remah-remah nurani
kini Jiwa mendengar panggilanmu dari balik himpitan sang mega
merasakan sayap indahmu membelaiku dengan Belaian cinta
kini aku ingin berlari kepadamu, menujumu, menggapaimu
namun kakiku terkurung diantara dua rasa pilu dan rindu
kisah kita telah terukir pada prasasti hati dengan penuh rela
Hingga saat nanti bidadari pergi dan melupa
selalu ada cinta Meski semua tentangmu tak lagi aku
Tapi kita tetap kisah angin bidadari bersatu dalam ragu.
Kutuliskan untukmu sebait puisi tentang kita
Tentang rasa yang tak pernah kumengerti akhirnya
Tentang cinta yang lahirkan makna di setiap kisah
Tentang dirimu yang terus mengendap dalam jiwa terindah
kau adalah Bidadari yang namanya tak pernah lagi kusebut
Namun tak pernah sedetikpun bisa terlupa
Kau Bidadari dengan wajah tak lagi pernah kutemui
Namun selalu saja nampak di pelupuk mata tanpa menjemui
Kau Bidadari yang tak pernah lagi kudengar berbisik rindu
Namun selalu saja membuatku ingin bertemu
sepanjang jalan kupungut patahan romansa yang terjejaki
kukumpulkan luruhan cahaya dan kutandai jejak Hati
ku bongkar cuaca, hanya cinta, hanya rasa di hati
Kau meninggalkan semua dalam remah-remah nurani
kini Jiwa mendengar panggilanmu dari balik himpitan sang mega
merasakan sayap indahmu membelaiku dengan Belaian cinta
kini aku ingin berlari kepadamu, menujumu, menggapaimu
namun kakiku terkurung diantara dua rasa pilu dan rindu
kisah kita telah terukir pada prasasti hati dengan penuh rela
Hingga saat nanti bidadari pergi dan melupa
selalu ada cinta Meski semua tentangmu tak lagi aku
Tapi kita tetap kisah angin bidadari bersatu dalam ragu.
Sumber : http://penyairsyair.blogspot.com/2014/10/jika-nanti-bidadari-pergi-dan-melupa.html?m=1
0 Response to "Jika Nanti Bidadari Pergi dan Melupa"
Post a Comment