Merdeka.com - Setiap tahun peringatan Isra Miraj diperingati
oleh presiden dan jajarannya di Istana Negara. Lantunan ayat suci pun selalu
membuka gelaran acara memperingati naiknya Rasulullah ke langit ketujuh.
Namun
di tahun ini ada yang berbeda, surah An Najm ayat 1-15 yang dilantunkan oleh
dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Muhammad Yasser Arafat menjadi buah bibir
di media sosial. Ya, Yasser tidak membaca surah tersebut seperti pada umumnya
qari-qari (pembaca Alquran) membaca ayat suci, dengan suara merdu Yasser
memasukkan Israma atau langgam (Israma) Jawa di dalam pembacaanya.
Beberapa
tetap berpendapat hal tersebut diperbolehkan, namun banyak juga yang mengatakan
hal itu menyalahi ilmu tajwid. Bagi yang menolak, mereka merujuk pada hadits
Nabi saw yang diriwayatkan oleh imam Al Baihaqi dan imam At Tabharani RA.
"Bacalah Alquran sesuai dengan cara dan suara
orang-orang Arab. Dan jauhilah olehmu cara baca orang-orang fasik dan berdosa
besar. Maka sesungguhnya akan datang beberapa kaum setelahku melagukan Alquran
seperti nyanyian dan rahbaniah (membaca tanpa tadabbur) dan nyanyian. Suara
mereka tidak dapat melewati tenggorokan mereka (tidak dapat meresap ke dalam
hati). Hati mereka dan orang-orang yang simpati kepada mereka telah terfitnah
(keluar dari jalan yang lurus),".
Terus dipertanyakan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
angkat suara. "Tujuan pembacaan Alquran dengan langgam Jawa adalah menjaga
dan memelihara tradisi Nusantara dalam menyebarluaskan ajaran Islam di tanah
air," kata Lukman melalui akun Twitter resminya, Minggu (17/5).
Terus dipertanyakan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin angkat suara. "Tujuan pembacaan Alquran dengan langgam Jawa adalah menjaga dan memelihara tradisi Nusantara dalam menyebarluaskan ajaran Islam di tanah air," kata Lukman melalui akun Twitter resminya, Minggu (17/5).
Bahkan
dia mengakui bahwa tilawah langgam Jawa tersebut adalah idenya. Dia
mengklarifikasi ini, karena banyak yang menyalahkan Jokowi atas adanya tilawah
versi Jawa.
"Pembacaan Alquran dengan langgam Jawa pada Peringatan
Isra MIsraj di Istana Negara sepenuhnya ide saya, sama sekali bukan kehendak
Presiden RI," cuitnya lagi.
"Pembacaan Alquran dengan langgam Jawa pada Peringatan Isra MIsraj di Istana Negara sepenuhnya ide saya, sama sekali bukan kehendak Presiden RI," cuitnya lagi.
0 Response to "Heboh perdebatan tilawah Alquran dengan langgam Jawa"
Post a Comment