Ulang tahun istimewah bukan karena kado-nya tapi karena umur dan kebersamaan
“Perjalanan Hidup ku lalui dengan suka dan duka, Tapi duka Ku jadikan hanya kata untuk Belajar, Karena Hidup kita adalah pilihan dan Tua adalah kepastian”.
(21-02-1987)
Hidup hanya satu kali. Panjang perjalanan hidup pun terbatas. Tak bisa diulang atau diperpanjang. Itulah sebabnya, mengapa bagiku kesempatan menikmati pertambahan usia saat ini menjadi suatu hal yang sangat istimewa. Istimewa, karena ternyata sudah 27 tahun aku menjalani kehidupan ini. Sudah 27 tahun aku diberi kesempatan menikmati dunia ini dengan segenap riak-riaknya.
21 Februari 1987, Allah mengaruniakan kesempatan bagiku untuk menikmati kehidupan dengan segala warna-warninya. Di pinggiran desa Bale kec. Oba prop. Maluku utara dan ditengah keluarga yang sederhana Allah menitipkanku untuk bertumbuh dan menjadi salah satu pelaku dalam skenario kehidupan yang dirancang-Nya. Bak sebatang pohon, aku tumbuh. Bak seokor burung aku belajar terbang mengarungi langit. Bak seorang actor aku memainkan peran dalam ruang dan waktu dimana Dia menitipkanku untuk mewarnai setiap alur cerita yang disutradarai-Nya. Kadang pohon itu harus berhadapan dengan angin sepoi-sepoi yang begitu menyejukkan, walau kadang rantingnya harus patah bahkan batangnya tumbang diterpa deru angin yang membahana. Kadang burung kecil itu harus jatuh ketika dia belajar terbang mengitari luasnya cakrawala dan kadang dalam ketegarannya dia mampu menaklukkan setiap tiupan angin yang menghantam. Kadang, actor yang tak ternama itu harus memainkan peran utamanya dengan terbata-bata, walau kadang kala ia hanya tampil sebagai figuran yang hanya dipakai untuk peran yang sama sekali tak menghibur. Semua itu sungguh istimewa bagiku karena pada kenyataannya aku mampu tetap hidup dan mewarnai kehidupan hingga saaat ini.
Dalam hidup dan dalam tugas mewarnai kehidupan itu, semakin aku menyadari bahwa Dia menginginkanku terus bertumbuh. Bertumbuh tidak hanya untuk menjadi pelengkap tapi mengambil peran yang sungguh amat penting. Akan tetapi, semakin aku berupaya untuk menghayati keinginan-Nya itu, jiwaku senantiasa dituntuntun pada sebuah pertanyaan: “sudah berapa banyak hati yang tersakiti ? Apa saja yang sudah kuberikan untuk Agamaku ?, untuk Tuhanku ?, untuk kedua orangtua yang mencintaiku?”. Sungguh, pertanyaan itu tetap menjadi misteri yang tak pernah terpecahkan sampai 27 tahun kujalani kehidupan ini. Bak sebatang pohon, aku hanya sebatang pohon kecil, bak seekor burung, aku nyatanya bukanlah burung rajawali. Bak seorang actor, aku hanyalah actor yang tak selalu menyadang peran utama.
Terimakasih Ya Allah, atas hidup yang masih Kau biarkan ada padaku. Terimakasih buat seluruh insan yang masih Kau biarkan terus mendampingiku dalam menjalani lautan luas kehidupan ini. Tuntun aku untuk mampu mensyukuri limpahan berkat yang masih Kau biarkan menghampiriku….
Kini saatnya menyambut lembaran baru. aku berharap di sisa umurku nanti aku harus menjadi lebih dewasa, lebih mandiri, harus lebih mempersiapkan masa depan, mempersiapkan bekal akhirat, dan bisa membahagiakan kedua orang tuaku, dan semuanya itu dengan bimbinganMu ya Allah.
Terima kasih kepada keluarga, teman dan semuanya yang telah mengucapkan selamat dan mendoakanku baik itu lewat media social (fb, twitter, skype, sms) ataupun yang langsung. Aku juga berdoa semoga kalian mendapatkan yang lebih dari apa yang kalian doakan untukku. Terima kasih sekali lagi…
Dan terakhir pintaku di umurku yang ke 27 tahun ini aku di berikan kemudahan dalam menuntut ilmu, di berikan kepintaran, permudahlah hamba dalam mengarungi hidup ini.
****
Ulang tahun istimewah bukan karena kado-nya tapi karena umur dan kebersamaan
“Perjalanan Hidup ku lalui dengan suka dan duka, Tapi duka Ku jadikan hanya kata untuk Belajar, Karena Hidup kita adalah pilihan dan Tua adalah kepastian”.
****