Mendung dihati, awan kelabu tak kunjung pergi.
Berjalan berteman bayangan ragawi
Tertatih-tatih merintihkan yang terjadi
Menghapus jejak yang tak bisa hilang lagi.
Aku mati-matian hanya untuk mengejar impian
Meski tak masuk akal, tapi tetap kutahan
Bukan alasan tuk memandang kesedihan
Aku mengejar masa depan, mengejar yang kuidamkan
Mimpi tak seindah kenyataan
Perantauan jadi pilihan
Mengais rezeki, mencari makan
Nasihat orang tua jadi pedoman
Walau kenyataan pahit resah dan bimbang
Tiada senyuman, tiada kasih sayang
Mereka ingin marah, aku terima
Mereka ingin memfitnah, aku terima
Mereka ingin membenciku, aku terima
Mereka ingin tertawa mengejekku, tetap aku terima
Apalah daya ingin melawan…
Aku ditanah orang, bukan di kampung halaman
Tak ada perlindungan, tak ada perhatian
Mengharap belas kasihan tuk meneruskan kehidupan
Berdoa berharap ini takkan terulang.
Apakah salah aku ingin maju ?
Apakah salah nanti ku tak ingin malu ?
Aku hanya berusaha berbuat segalanya
Aku mau orang tuaku bangga
Aku ingin dihargai mereka
Aku masih meraih cita-cita
Walau terkadang mau menyerah
Ingin rasanya punya teman sehati
Berbagi hidup meski dalam mimpi
Mendekap erat berbagi kisah nurani
Menangis merintih dan tak ingin berhenti
Ya biarlah, tak ada arti direnungi
Kuingin buat kisah sejati
Agar dikenang dan dihargai
Perjuangan perantau yang mandiri
Mencoba berhasil karena diri sendiri
Karena inilah jalan hidupku saat ini.
0 Response to "Jalan Hidupku...Jalan Perantau"
Post a Comment